Kerjasama Tingkatkan Serapan Hasil Panen Budidaya Nila

Masa panen adalah saat yang ditunggu-tunggu oleh pembudidaya. Harapannya hasil panen melimpah, terserap oleh pasar secara maksimal dan harga yang tinggi.

Berbagi pengalaman, Sapri pengelola kolam nila tambak di Dusun Embung Pas, Desa Sigerongan, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat, NTB yang telah 4 tahun mengelola budidaya nila menceritakan berbagai cara panen dan tipe pengepul yang pernah Ia alami. Hingga belakangan dirinya mulai melakukan kerjasama tarik hasil panen dengan salahsatu pabrik pakan ikan di wilayahnya.

Panen Lebih Praktis dan Efisien

Dari sekian banyak cara panen dan kerjasama tarik hasil panen, Sapri mengklaim yang paling praktis dan efisien adalah dengan sistem box yang dilakukan oleh pabrik pakan yang telah bekerjasama dengan agen pakan dan pengepul besar. Walaupun Ia tidak menampik jika harga beli yang ditawarkan dalam kerjasama ini cenderung sedikit lebih rendah dari pengepul lain. Baginya tidak masalah karena cara dan sistem panennya terutama secara timbangan Ia anggap sudah tepat. Ia mencontohkan, misal untuk 1 box ikan timbangannya 40 kg, maka untuk alat boxnya hanya dipotong 1 kilo, sehingga jika ada 25 box langsung dikalikan 40 kg dan dikurangi bobot box nya saja. Dan hasil panen langsung habis dalam sekali angkut hanya dari 1 pengepul.

Sedangkan jika panen gentongan atau ke pengepul lain belum tentu bisa langsung menyerap seluruh hasil panen dalam satu waktu. Bisa jadi harus menjual ke lebih dari 1 pengepul untuk hasil panen di 1 kolam saja. Selain itu terkadang pengepul lain meminta potongan selain dari wadah panen, seperti penyusutan air, permintaan tambahan potongan secara mendadak di tengah panen, dll. Hal tersebut membuat proses panen menjadi kurang efisien dan tidak optimal.

Sapri sedang memberi pakan di kolam nila tambak. Menurutnya kerjasama dengan pabrik pakan untuk tarik hasil panen lebih efisien

Ia juga mengklaim, kerjasama dengan pabrik pakan memberikan kepastian hasil panennya terserap secara maksimal karena sudah pasti diambil oleh mereka. Sapri membenarkan jika salahsatu syarat kerjasama ini adalah harus menggunakan pakan dari pabrik yang bekerja sama. Tapi menurutnya hal ini sebanding dengan serapan hasil panen yang maksimal. “Ini adalah program kerjasama dari pabrik pakan dengan salahsatu agen pakan yang memegang 3 pengepul besar. Jadi jika di satu area ada banjir hasil panen pun akan tetap diserap untuk market yang telah dibuka oleh mereka, seperti market Sumbawa dan Bima,” jelasnya.

Sebagai pengelola, Sapri menjelaskan bahwa hasil yang akan Ia dapatkan sangat bergantung dari hasil budidayanya.  Dengan sistem panen seperti dulu, la mengakui memang ada hasilnya tetapi dari sisi cost panen, waktu dan tenaga sangat tidak efisien. “Dengan kerjasama ini sangat bisa menunjang untuk hasil yang didapatkan,” klaimnya.

Cashflow Terjaga

Selain hasil panen yang terserap secara maksimal, cashflow juga merupakan faktor penting bagi pembudidaya. Harapannya setelah proses panen selesai maka bisa segera menerima pembayaran atas hasil panennya. Melalui kerjasama ini, menurut Sapri tempo pembayarannya sudah jelas dan pasti. Selain itu, dari pihak agen juga akan menjadi penanggung jawab jika ada keterlambatan, dll.

Ia menyadari masih banyak pembudidaya yang berpikir jika ada yang bisa beli dengan harga lebih tinggi kenapa dijual dengan harga lebih rendah. Menurut Sapri, ini semua kembali pada pilihan masing-masing. Dirinya hanya memberikan perbandingan dari sisi teknis cara panen, timbangan, dll yang ternyata sangat berpengaruh pada efisiensi waktu, tenaga dan cost panen. “Dengan sistem kerjasama, saat panen tiba mereka datang sudah lengkap dengan anak buah dan urus semua. Saya sebagai pembudidaya hanya memantau prosesnya hingga selesai,” pungkasnya.

Share your love
Utari Dewi
Utari Dewi

9 tahun berkarir sebagai marketing di salahsatu media agribisnis peternakan dan perikanan nasional dengan expertise penulisan advertorial. Saat ini fokus sebagai freelance writer & project event di sektor peternakan dan perikanan.

Articles: 28
Chat WA
1
Mau Bertanya?
Hi, bisa saya bantu?