Acuan Standar Pemeliharaan Ayam Layer Free Range

Ayam layer (petelur) umumnya dipelihara secara intensif menggunakan kandang baterai yang berisi 1-3 ekor ayam dalam satu baterai. Praktik tersebut belakangan dianggap kurang memenuhi standar kesejahteraan hewan, karena selama hidupnya ayam terkurung dalam baterai yang sempit, sehingga banyak perilaku alami ayam yang tidak terekspresikan.

Kini, tren ayam petelur dunia telah menuju ke produksi dengan memperhatikan kesejahteraan hewan lebih banyak. Salah satu metode pemeliharaan yang dianggap mewakili adalah free range. Di mana ayam dikandangkan tanpa baterai dan memiliki akses ke area umbaran. Bisa dibilang, metode ini semi umbaran.

Perhatikan Standar Pakan dan Kualitas Air

Free range pun ternyata tidak serta merta mengeluarkan ayam layer dari baterainya. Luiz Mazzon – HFAC Global Program Director, menjelaskan bahwa cara beternak yang menyejahterakan hewan untuk ayam petelur bukan sebatas bebas kandang baterai. Ayam-ayam tersebut haruslah mampu mengekspresikan perilaku alaminya selama berada dalam peternakan.

Ayam layer, lanjut Luiz, memerlukan makan, minum, merumput, mandi tanah, bertelur, mengepakkan sayap, bertengger, berlari dan bersosialisasi sesama ayam. Guna mencapai hal tersebut maka dibuatlah kandang sedemikian rupa agar dapat memenuhi kebutuhan ayam.

Pakannya haruslah bersih dan bebas dari kotoran sejak dari disimpan hingga ketika akan dikonsumsi oleh ayam. Apabila peternak menggunakan tempat pakan bulat, idealnya per ekor memerlukan ruang sebanyak 4 cm. Untuk tempat pakan linear atau memanjang, standarnya per ekor ayam memerlukan ruang sebanyak 5 cm jika tempat pakan dapat diakses dari dua sisi. Namun apabila hanya satu sisi saja yang tersedia, maka idealnya ruang untuk makan sebanyak 10 cm per ekor.

Arya Khoirul Hammam, Direktur PT. Agromix Lestari Group menerangkan bila pakan yang diberikan untuk ayam free range harus bebas antibiotic growth promoter, bebas dari koksidiostat dan bebas dari bahan baku asal mamalia. Penggunaan tepung darah atau tepung daging dari mamalia misalnya tidak diperkenankan. Bahkan pihaknya sendiri tidak menggunakan tepung ikan. “Kami menggunakan bahan pakan non hewani,” tegasnya lagi.

Air pun kudu diperhatikan. Luiz menyampaikan, air minum untuk ayam harus bersih. Standar kapasitas minum ayam bergantung pada jenis tempat minum yang digunakan, apabila menggunakan bell drinker maka perbandingannya adalah 1 : 100 ekor ayam. Jika menggunakan nipple, per 12 ekor ayam dapat menggunakan 1 nipple. Baik wadah pakan dan tempat minum haruslah dijaga kebersihannya serta selalu atur ketinggiannya sesuai dengan usia ayam.

Kandang untuk Layer Free Range

Ayam free range jelas tidak memperkenankan penggunaan kandang baterai. Kandang harus dibuat sebaik mungkin agar ayam dapat hidup nyaman di dalamnya. Peternak juga harus dapat memastikan bahwa tidak ada sesuatu yang membahayakan ayam ketika tinggal di dalam kandang.

Kandang free range by HFAC

Litter kandang juga wajib diperhatikan, Luiz menyarankan setidaknya sebanyak 15 % dari lantai kandang tertutupi oleh litter. Peternak juga harus menjaga kondisi litter agar selalu kering dan tidak mengeras. Penyimpanan bahan untuk litter juga harus di tempat yang kering dan tertutup. Ukuran luas kandang minimal 0,14 m2 per ekor atau 7,14 ekor per m2, apabila ayam diternakkan dalam kandang tertutup dengan menggunakan litter penuh menutupi seluruh area kandang. Kapasitas tersebut dapat ditingkatkan ke 9 ekor per m2 apabila peternak menggunakan kandang dengan lantai slat. Bagi ayam yang masih di umur pullet, kepadatan kandang yang disarankan adalah sebanyak 20 kg per m2 pada minggu ke-16.

Penting Ada Tempat Bertelur dan Potong Paruh

Di area kandang juga harus tersedia sarang untuk bertelur. Peternak dapat menggunakan sarang bertelur individu atau komunal. Idealnya untuk sarang bertelur individu dapat digunakan hingga 5 ekor ayam. Sementara untuk sarang bertelur komunal tiap 0,8 m2 dapat digunakan hingga 100 ekor ayam.

Tempat ayam bertengger pun harus disiapkan, ukuran standarnya untuk ayam dalam fase produksi telur memerlukan area 15 cm per ekor. Ketika masih usia 4 minggu, kebutuhan tempat bertengger idealnya sepanjang 7,5 cm per ekor. Tempat bertengger didesain bertingkat dengan kemiringan 20 % dan jarak antar batang tenggeran setidaknya 30 cm.

Ayam free range perlu lahan umbaran, luasan idealnya menurut Luiz adalah di 0,19 m2 per ekor atau 5,2 ekor per m2. Di lahan umbaran juga harus disediakan area berteduh sehingga ayam tidak kepanasan. Ayam dapat mengakses area umbaran setidaknya selama 6 jam per hari.

Umumnya, pada layer dilakukan pemotongan paruh. Pada sistem free range yang distandardisasi oleh HPAC masih membolehkan pemotongan paruh pada usia ayam maksimal 10 hari tetapi hanya diperbolehkan memotong paruh dengan skor 2,25 saja yakni, lebih dari ½ bagian paruh yang tersisa. Tidak boleh terlalu pendek.

Pencatatan pun harus dilakukan selama pemeliharaan berlangsung. Tujuannya, agar selalu termonitor bahwa ayam terpenuhi kesejahteraan hewannya. (RZ)

Share your love
Reza Purwantara
Reza Purwantara

Reza Purwantara Firdaus adalah seorang jurnalis agribisnis yang tertarik dengan alam dan proses yang terjadi di sekelilingnya. Memiliki pengalaman dalam dunia fotografi dan videografi. Pernah melalukan ekspedisi lintas selat bali - lombok menggunakan jukung HDPE.

Articles: 0
Chat WA
1
Mau Bertanya?
Hi, bisa saya bantu?