Budidaya pembesaran ikan lele adalah salah satu usaha yang populer bagi peternak lele karena mempunyai nilai ekonomis tinggi serta pangsa pasarnya cukup luas. Dengan proses dan teknik budidaya yang tepat, Anda dapat menghasilkan panen ternak lele yang suskes.
Ikan lele adalah salah satu jenis makanan ikan favorit bagi masyarakat luas di Indonesia karena merupakan salah satu sumber protein yang dapat diandalkan, harganya sangat murah dan pengolahan yang tidak terlalu sulit.
Kita akan belajar bagaimana cara melakukan pembesaran ikan lele dan teknik-teknik yang diperlukan dalam proses pembudidayaan agar ikan lele Anda dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal.
Pembesaran Ikan Lele
Pembesaran lele merupakan suatu metode yang dilakukan dalam ternak lele untuk membesarkan ukuran ikan lele. Prosesnya dimulai dari bibit lele yang umumnya berukuran kecil menjadi lele dewasa yang lebih besar.
Proses pembesaran akan melibatkan berbagai faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ikan lele, yaitu: pemilihan bibit yang unggul, pakan nutrisi tinggi, lingkungan yang baik, dan perawatan selama masa budidaya.
Lihat: Cara Ternak Lele di Rumah
Proses yang Mempengaruhi Pembesaran Lele
Proses pembesaran ikan lele bertujuan untuk membesarkan ikan lele dengan waktu tercepat dengan sehat untuk mendatangkan keuntungan.
Beberapa hal yang mempengaruhi proses pembesaran ternak lele:
Pemilihan Bibit
Langkah pertama yang bisa Anda lakukan untuk memastikan bahwa pembesaran ikan lele berlangsung secara optimal adalah dengan memilih bibit unggul.
ebab jika kualitas bibit lele kurang bagus, maka kemungkinan lele tersebut mati ataupun mudah sakit di tengah masa budidaya akan semakin besar
Adapun beberapa ciri-ciri bibit lele unggul yang perlu Anda perhatikan adalah sebagai berikut:
- Pilihlah ukuran bibit lele yang seragam.
- Perhatikanlah agar tubuhnya tidak terdapat bekas luka gigitan.
- Tubuh bibit ikan lele tersebut tidak mempunyai bercak yang menandakan pernah sakit.
- Bibit ikan lele yang bergeraknya lincah dan gesit.
- Pilihlah bibit ikan lele yang mempunyai penampilan kulit mengkilat.
Pemilihan Model Kolam Lele
Model kolam yang akan Anda gunakan akan mempengaruhi tingkat percepatan pertumbuhan ikan lele.
Pemilihan jenis kolam ternak lele harus Anda sesuaikan dengan modal dan luas lahan yang tersedia.
Tipe kolam ikan lele yang bisa Anda pilih adalah:
1. Tipe Kolam Lele Menggunakan Drum ataupun Ember
Pada umumnya peternak lele pemula yang baru saja hendak mempelajari bagaimana cara membesarkan lele akan memilih menggunakan drum atau ember dengan tujuan untuk mempelajari karakter dari ikan lele tersebut.
Pilihan penggunaan kolam menggunakan drum ataupun ember yang berukuran besar bisa dijadikan alternatif jika luasan lahan yang akan digunakan terbatas dan dana yang dibutuhkan tidak akan terlalu besar.
2. Tipe Kolam Beton
Jika Anda memiliki lahan yang luasnya cukup, maka pilihan terbaik adalah menggunakan kolam beton yang dilapisi dengan terpal sehingga dapat memuat lebih banyak ikan lele. Dengan begitu keuntungan di saat panen akan lebih besar juga.
Tetapi pertimbangkan pula bagaimana cara perawatannya, sbab semakin besar kolam tentu saja tenaga yang dibutuhkan akan semakin besar.
Anda cara budidaya lele di kolam beton dan perawatannya dengan maksimal di sini: budidaya lele kolam beton.
3. Kolam Terpal
Kolam terpal adalah kolam buatan yang terbuat dari bahan terpal plastik yang digunakan untuk memelihara ikan lele. Kolam terpal biasanya digunakan untuk pembesaran ikan lele karena ikan lele membutuhkan lingkungan yang hangat dan lembab untuk tumbuh dengan baik.
Kolam terpal juga mudah dibangun dan dikelola, sehingga menjadi pilihan yang populer di kalangan peternak ikan.
4. Kolam Bioflok Lele
Pilihan lain adalah menggunakan kolam yang memanfaatkan bioflok. Kolam bioflok adalah suatu sistem budidaya ikan yang memanfaatkan bakteri dan fitoplankton untuk membantu mengendalikan kualitas air.
Dalam kolam bioflok lele, bakteri dan fitoplankton bekerja sama untuk membantu mengubah limbah ikan dan bahan organik lain menjadi bahan yang tidak berbahaya bagi ikan dan lingkungan.
Keuntungan menggunakan kolam bioflok bagi para pemula adalah sebagai berikut:
- Dapat memberikan lingkungan yang lebih alami untuk tumbuh dan berkembang.
- Air kolam pun menjadi bersih bagi ikan sehingga menekan adanya jumlah bakteri yang merugikan dan membuat ternak ikan sakit.
- Kolam bioflok membantu menjaga kualitas air yang baik
- Meminimalkan penggantian air karena tidak mudah kotor
Pemberian Pakan yang Tepat
Prinsip utama untuk melakukan pembesaran adalah pemberian pakan yang tepat. Pakan dengan gizi dan nutrisi yang tinggi akan mempercepat pertumbuhan ternak lele Anda.
Pilihan pakan lele yang bisa berikan adalah:
1. Pakan Pelet atau Pakan Pabrikan
Pilihan pertama pakan yang dapat diberikan pada saat pembesaran ikan lele adalah pakan yang dibuat oleh pabrik atau seringkali disebut pakan pelet.
Ada banyak alternatif ukuran yang bisa digunakan. Anda perlu memilih ukuran pelet yang lebih kecil untuk lele pada usia yang masih muda. Selanjutnya tambahkanlah ukuran dan volumenya saat ternak ikan Anda bertambah besar.
2. Pakan Alami Lele
Pada usia lele yang masih sangat muda, kamu juga bisa memberikan pakan alami untuk ikan lele seperti Daphnia, kutu air, atau cacing.
Pakan alami ini akan lebih mudah dicerna lele terutama saat fase bibit.
Lihat: Pakan Lele Alternatif
Perawatan Kesehatan Lele
Proses lain yang diperlukan ketika Anda melakukan pembesaran ikan lele adalah perawatan kesehatan lele yang sangat dipengaruhi oleh kualitas air kolam lele Anda.
Beberapa hal yang Anda harus perhatikan dalam perawatan kolam lele:
1. Kualitas Air Kolam Lele
Perhatikanlah kualitas air kolam lele Anda sebab akan sangat mempengaruhi pertumbuhan lele. Tanpa air kolam yang sehat, ternak lele akan menjadi mudah sakit dan mati.
Tips menjaga kualitas air kolam lele yang sehat:
- Jangan sampai pH air kolam lele terlalu asam atau basah karena akan mengakibatkan lele menjadi mudah sakit. Cek secara teratur untuk menentukan kadarnya.
- Bersihkanlah kolam jika kamu melihat di dasarnya sudah banyak kotoran yang mengganggu.
- Bersihkanlah air kolam dengan teratur. Jika mulai tercium bau amonia segera lakukan pembersihan. Bau amonia merupakan indikasi terjadi proses pembusukan berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan lele.
- Isi air kolam lele dengan air yang bersih dan bebas dari bibit penyakit. Anda dapat menggunakan air tanah, tapi pastikan bebas dari zat beracun. Untuk air PAM, Anda harus netralkan dahulu dari zat kaporit yang dapat mengganggu kesehatan lele.
2. Kadar Oksigen Terlarut
Selama masa perawatan lele, Anda harus memastikan kadar oksigen dalam kolam tersedia dengan baik. Cara efektif menjaga kadar oksigen yang optimal adalah dengan menggunakan aerator sesuai dengan luas dan kapasitas kolam lele Anda.
Untuk ternak lele di drum atau ember, Anda dapat menambahkan beberapa tanaman air yang dapat membantu untuk menghasilkan oksigen. Tumbuhan tersebut bisa kamu peroleh di penjual aquarium ataupun aquascape.
Manfaat menggunakan tanaman air dalam budidaya lele:
- Menambah kadar oksigen dalam air.
- Menghasilkan zat-zat renik ataupun fitoplankton yang bisa dijadikan makanan alami bagi lele.
- Dapat mencegah terjadinya proses pembusukan yang berlebihan.
Proses Pembesaran Ikan Lele
Pembesaran ikan lele memerlukan perawatan tepat terhadap kualitas air, pakan yang diberikan, serta perawatan kesehatan ikan lele agar dapat tumbuh dengan baik dan sehat.
Beberapa faktor penting yang harus diperhatikan dalam pembesaran ikan lele adalah suhu air, kualitas air, pH air, kepadatan ikan, serta jenis pakan yang diberikan.
Anda juga dapat menggunakan teknologi modern seperti sistem Recirculating Aquaculture System (RAS) yang dapat meningkatkan efisiensi produksi ikan lele.