Budidaya udang Windu kembali dilirik oleh peternak udang karena karena kebutuhan untuk konsumsi udang Windu sangat tinggi dan harganya pun cenderung melangit.
Udang Windu adalah udang lokal yang berasal dari laut Indonesia (disebut juga Black Tiger Shrimp) yang memiliki tubuh dengan garis-garis hitam di bagian punggungnya.
Selain ternak udang Vaname yang telah menjadi favorit peternak di Indonesia, udang Windu pun bisa menjadi peluang budidaya yang bagus karena permintaan pasar yang tinggi.
Udang Windu
Udang Windu (juga dikenal sebagai Penaeus Monodon) adalah spesies udang yang banyak dibudidayakan di Indonesia. Sistem budidaya Udang Windu biasanya menggunakan tambak atau keramba di daerah pesisir pantai.
Proses budidaya dimulai dengan fase pembenihan, dimana larva udang diproduksi dan kemudian dipindahkan ke kolam atau keramba pembesaran.
Pengelolaan air yang tepat, pemberian makan, dan pengendalian penyakit sangat penting untuk keberhasilan ternak udang Windu.
Salah satu kendala dalam budidaya Udang Windu adalah kerentanan udang Windu terhadap penyakit seperti: White Spot Syndrome Virus (WSSV) dan Vibrio Harveyi.
Namun, dengan praktik manajemen yang tepat dan penggunaan teknik pemuliaan yang lebih baik, hasil pertanian Udang Windu dapat ditingkatkan.
Cara Budidaya Udang Windu
Cara budidaya udang Windu sangat efektif jika dilakukan di lokasi yang dekat dengan laut atau pantai. Sebab air yang dibutuhkan untuk budidaya udang windu ini adalah jenis air payau yang memiliki salinitas cukup tinggi.
Demikian cara budidaya udang windu:
1. Persiapan Tambak Udang Windu
Siapkan lahan atau tambak yang akan dijadikan tempat untuk pelaksanaan budidaya udang windu.
Anda bisa menggunakan lahan tambak, kolam, atau sejenisnya yang pastinya bisa dilakukan upaya untuk menyiapkan lahan budidaya.
Sebelum Anda mengisi kolam dengan air payau, lebih baik keringkan dahulu dan diamkan selama 3 hari agar hama dan sejenisnya mati.
Setelah itu, Anda dapat mulai mengairi tambak dengan ketinggian 15 cm – 30 cm.
Berikan juga kapur Dolomit dan Zeolit yang berguna untuk menetralkan keasaman air tambak dan membunuh bibit penyakit.
Selain itu, kapur Dolomit dan Zeolit akan membantu berkembangnya mikroorganisme (plankton dan fitoplankton) yang akan menjadi pakan alami udang.
Anda dapat melakukan budidaya udang Windu dengan menggunakan kolam terpal, akan tetapi perlu banyak persiapan untuk menjadikan media tersebut cocok untuk budidaya udang windu. Salah satunya, Anda perlu membuat air payau untuk udang Windu hidup.
2. Pemilihan Benur Udang Windu
Pilihlah bibit udang windu yang berkualitas karena akan mempengaruhi percepatan pertumbuhan dan hasil panen Anda nantinya.
Ciri-ciri benur udang Windu yang bagus adalah:
- Ukuran tubuh yang besar dan berat
- Warna kulit yang cerah dan bersih
- Bentuk tubuh yang simetris
- Gerakan yang lincah dan aktif
- Kepala dan ekor yang sempurna (tidak cacat)
3. Pemberian Pakan Udang Windu
Untuk memenuhi kebutuhan makanan udang Windu, Anda dapat memberikan kombinasi pakan alami dan pakan buatan.
Pakan alami udang yang berupa mikroorganisme akan berkembang saat Anda mempersiapkan kolam, yaitu dengan cara menyebarkan kapur Dolomit dan Zeolit ke dalam tambak.
Pakan buatan yang merupakan pakan buatan pabrik dapat dengan mudah Anda beli di toko ternak di sekitar Anda.
Pakan pabrik yang berbentuk pelet pakan udang mengandung nutrisi dan protein lengkap yang sudah diformulasikan khusus untuk kebutuhan pertumbuhan udang Windu.
Dalam pemberian pakan pastikan Anda memberi pakan dengan jumlah sedikit namun agak sering. Bisa Anda bagi menjadi 3-5x dalam sehari agar tidak banyak pakan yang terbuang dan membuat air menjadi kotor.
Sebab jika kualitas air kolam atau tambak menjadi kotor karena sisa makanan, maka bisa mengakibatkan udang windu keracunan dan menggangu pertumbuhan udang Windu, bahkan mengakibatkan gagal panen.
4. Kincir Air Untuk Kolam Udang Windu
Kincir air adalah salah satu alat yang digunakan dalam budidaya udang Windu untuk menjaga kualitas air dalam kolam atau karamba.
Kincir tambak udang memiliki banyak manfaat, salah satunya untuk mengalirkan air dari luar kolam ke dalam kolam, sehingga air dalam kolam selalu terjaga kebersihannya.
Kincir air juga akan membantu menjaga kadar oksigen, pH, dan konsentrasi karbon dioksida dalam air tambak.
5. Panen Udang Windu
Anda dapat melakukan panen udang Windu setelah 5-6 bulan dan udang mencapai ukuran yang diinginkan, yaitu dengan berat sekitar 140-150 gram /ekor.
Panen dapat dilakukan dengan menggunakan jaring atau jala yang Anda tebar di tambak.
Udang Windu yang dipanen harus sehat, segar, dengan tubuh yang sempurna, kulit bersih dan tidak terdapat tanda-tanda penyakit.
Panen yang terlalu dini akan menyebabkan hasil yang rendah dan kualitas yang buruk.
Proses Udang Windu Setelah Panen
Udang Windu yang telah dipanen harus segera diproses untuk menjaga kualitasnya. Beberapa metode pengolahan yang umum digunakan adalah:
- Pendinginan: bisa dilakukan dengan menggunakan pendingin es atau dengan mengalirkan air dingin ke dalam karung.
- Penyimpanan: dapat dilakukan dengan menyimpan udang dalam suhu yang rendah, seperti suhu 2-4 derajat celcius.
- Pembekuan: dapat dilakukan dengan menggunakan mesin pembeku atau dengan cara alami.
Ternak Udang Windu
Budidaya udang Windu merupakan salah satu jenis ternak udang yang menguntungkan di Indonesia.
Namun, untuk mencapai hasil yang optimal dibutuhkan cara budidaya serta pengelolaan yang baik.
Fasilitas yang penting dalam budidaya udang Windu adalah kolam atau karamba, kincir air, dan kolam pemeliharaan benur udang.
Teknik budidaya yang baik diperlukan juga untuk menjaga kualitas air, manajemen pakan udang, dan mencegah penyakit.
Selain itu, panen udang Windu yang tepat waktu dan pengolahan yang tepat sangat penting untuk menjaga kualitas udang yang dipanen.