Memilih Pasir Litter untuk Kucing

Tren memelihara kucing nampaknya makin ramai terutama di kalangan masyarakat perkotaan. Tak hanya kucing kampung saja, aneka  jenis kucing lain juga makin diminati masyarakat seperti angora, persia, british shorthair, dan sphynx.

Ternyata, memelihara kucing memiliki beberapa dampak positif bagi manusia, seperti yang ditulis kompas.com (21/02/2022) dari Southern Living, CDC, beberapa diantaranya adalah meningkatkan sistem imun, menurunkan tekanan darah dan level kolesterol, menurunkan stres, menurunkan risiko flu dan menyehatkan otot dan tulang.

Tentunya, dalam memelihara kucing kita harus memperhatikan faktor kesehatan kucing. Mulai dari makanan kucing yang bergizi hingga menjaga kebersihan lingkungan di mana kucing tersebut tinggal. Karena kebanyakan kucing yang dipelihara berada di dalam rumah maka pemilik kucing wajib memperhatikan kebersihan area rumah, terutama kebersihan lokasi tempat kucing buang hajat.

Gunakan Pasir Litter untuk Kucing yang Tepat

Aroma tak sedap memang kerap kali menjadi masalah bagi para pemilik kucing, apalagi bagi pemula yang belum terbiasa dengan aroma feses kucing. Maka sebaiknya, beri kucing kotak khusus untuk mereka buang hajat. Sesuaikan juga ukuran kotak dengan ukuran tubuh kucing, apabila kucing masih kecil atau berbadan mungil sebaiknya gunakan kotak litter ukuran kecil, begitu pun apabila badan kucing dirasa besar, maka sediakan kotak litter ukuran besar.

Pasir litter kucing. Foto dok : freepik.com

Saat ini pasir litter atau mudahnya disebut pasir kucing ada banyak jenisnya, mulai dari yang biasa hingga yang wangi dan dapat menggumpal. Bahkan belakangan ada jenis pasir kucingyang dapat dijadikan kompos. Merangkum dari pickybest.id, ketika membeli pasir kucing sebaiknya sesuai dengan preferensi kucing yang dimiliki. Secara naluri, kucing memang akan mencari tempat untuk buang hajat dan menutupnya sendiri setelah selesai, maka gunakan bahan yang mudah dikenali kucing sebagai pasir agar kucing tidak bingung. Setidaknya jenis pasir kucing dapat dibagi sebagai berikut :

1. Pasir Gumpal

Pasir jenis ini akan otomatis menggumpal ketika terkena cairan dari urine atau feses kucing. Di pasaran, pasir ini juga disebut dengan clumping cat litter. Pasir ini cocok bagi yang menyukai kemudahan, karena mudah menggumpal, sehingga ketika dibersihkan pun hanya bagian yang terkena kotoran saja yang terangkat.

Namun, biasanya pasir kucing jenis ini memiliki debu yang cenderung lebih banyak ketimbang jenis pasir lain, sehingga kadang dapat terhirup oleh kucing dan menimbulkan gangguan kesehatan. Secara harga, pasir jenis ini cenderung lebih mahal dari jenis pasir lainnya.

Pasir gumpal dapat terbuat dari berbagai macam bahan, diantaranya adalah tanah liat bentonit, jagung, sabut kelapa, rumput, gandum, dan kulit kenari. Bahan-bahan tersebut memiliki daya serap air yang kuat dan dapat dengan mudah menggumpal ketika terkena cairan.

2. Pasir Non Gumpal

Kebalikan dari pasir gumpal, pasir ini cenderung tidak menggumpal ketika terkena kotoran kucing. Namun, pasir ini juga memiliki daya serap yang baik sehingga memudahkan ketika dibersihkan.

Pasir kucing jenis ini umumnya terbuat dari  tanah liat yang tidak menggumpal, serbuk kayu, serbuk kayu pinus, kertas, dan kristal silika. Umumnya, bahan-bahan tersebut akan membuat tekstur yang lebih besar ketimbang tekstur pasir gumpal. Tekstur ini mirip dengan pasir di alam sehingga kucing cepat dapat beradaptasi. Tekstur yang besar dan kasar ini juga membuat debu yang terbentuk jadi lebih sedikit daripada pasir gumpal.

Beberapa jenis pasir non gumpal bahkan dapat langsung dijadikan kompos dan aman apabila dibuang melalui kloset. Bahan yang mudah terurai secara alami membuatnya aman ketika dibuang di alam atau di saluran air.

3. Pasir Wangi

Bagi pemilik kucing yang tidak tahan dengan bau kotoran kucing dapat memilih jenis pasir kucing yang memiliki wangi tertentu. Aroma pasir ini ada beraneka ragam yang dapat disesuaikan oleh selera masing-masing. Kucing pun tidak masalah dengan aroma dari pasir, namun sebaiknya aroma wangi pasir jangan terlalu menyengat agar tidak membuat kucing bingung.

4. Pasir Zeolit

Jenis pasir ini termasuk paling murah diantara jenis pasir lainnya. Pasir zeolit juga sangat mudah dikenali oleh kucing sehingga tidak perlu waktu lama bagi kucing untuk beradaptasi. Namun, pasir ini cenderung tidak menggumpal dan daya serapnya rendah. Sehingga terkadang masih ada urine tertinggal di dasar kotak pasir. Pun ketika terkena feses kucing, pasir ini tidak langsung mengikat fesesnya, sehingga ketika diserok terkadang pasir tetap tertinggal di wadah.

Tidak praktisnya pasir ini ditutupi oleh kelebihannya yang dapat dicuci dan digunakan kembali meski sudah pernah terkena kotoran kucing. Namun, perlu diingat ketika mencuci pasir ini harus menggunakan bahan yang mampu membunuh kuman, sehingga aman ketika digunakan kembali oleh kucing. (RZ)

Share your love
Reza Purwantara
Reza Purwantara

Reza Purwantara Firdaus adalah seorang jurnalis agribisnis yang tertarik dengan alam dan proses yang terjadi di sekelilingnya. Memiliki pengalaman dalam dunia fotografi dan videografi. Pernah melalukan ekspedisi lintas selat bali - lombok menggunakan jukung HDPE.

Articles: 0
Chat WA
1
Mau Bertanya?
Hi, bisa saya bantu?