Rekomendasi Pakan Ayam Broiler Sesuai Fase Pertumbuhannya

Siapa yang belum tahu ayam pedaging atau biasa disebut juga ayam broiler? Ayam ini secara umum memiliki ciri fisik berbulu putih, cepat besar dan kakinya besar kuat untuk menahan tubuhnya yang besar.

Ada beberapa strain broiler yang umum digunakan di Indonesia, yakni Cobb, Indian River Aviagen dan Hubbard. Ketiganya hampir tidak bisa dibedakan ketika dilihat secara sekilas. Namun, nyatanya cara beternak ketiganya memiliki perbedaan terutama dari sisi pakannya.

Secara garis besar, ada tiga jenis pakan ayam broiler yang digunakan selama beternak broiler. Pada fase awal pertumbuhan digunakan pakan berjenis pakan starter. Di fase berikutnya, jenis pakan grower digunakan. Lalu pada fase akhir, peternak menggunakan pakan berjenis finisher.

Ketiga jenis pakan tersebut memiliki perbedaan dari sisi energi dan proteinnya yang harus disesuaikan dengan kebutuhan metabolisme broiler.

Ibarat mesin, tubuh broiler adalah kendaraan yang cepat, sehingga perlu banyak energi dan protein untuk mengoptimalkan pertumbuhannya. Sebab memiliki pertumbuhan yang cepat, maka lama antara tiap fase hanya berselang 7 – 14 hari saja.

Lihat: Kebutuhan Nutrien Ayam Broiler

Rekomendasi Pakan Ayam Broiler

1. Pakan Ayam Broiler Fase Starter

Fase Starter (tahap pertama) pertumbuhan ayam broiler berlangsung pada umur 0 – 7 hari. Pada tahap ini terjadi pertambahan sel yang signifikan dalam tubuh broiler.

Kebutuhan energi yang harus dicukupi dari pakan berkisar antara 2.850 – 3.000 kcal dengan ME/Kg mencapai 11.92 – 12.55 MJ.

Pada pakan starter kandungan protein pakan pedaging ini tergolong tinggi yakni dikisaran 22,5 – 23 %.

Butiran pakan starter juga dianjurkan sekecil mungkin sehingga memudahkan anak ayam untuk memakannya.

Pemberian pakan starter sebaiknya dilakukan sesegera mungkin ketika anak ayam masuk ke kandang.

Pastikan pula anak ayam dapat makan selama 24 jam pertama dengan mengecek temboloknya secara berkala. Apabila tembolok terisi penuh maka anak ayam telah mendapatkan pakan yang cukup.

Pemberian pakan starter pada hari pertama anak ayam tiba di kandang adalah dengan cara ditebar di atas litter, biasanya peternak di Indonesia menggunakan koran atau kertas bekas. Dibantu pula dengan meletakkan beberapa tempat pakan untuk anak ayam atau baby feeder agar anak ayam dapat beradaptasi.

2. Pakan Ayam Broiler Fase Grower

Pada fase berikutnya ayam broiler berkisar umur 8 – 22 hari, ayam masuk pada masa grower. Dalam masa ini proses perbanyakan sel mulai menurun dan aktivitas pembesaran sel mulai terjadi.

Pakan yang direkomendasikan dalam tahap ini adalah yang mengandung energi antara 2.850 – 3.100 kcal dengan ME per kg 11,29 – 12,97 MJ.

Bentuk pakan grower umumnya adalah crumble, butirannya sudah lebih besar dari pakan starter. Ukurannya disarankan berdiameter 2 mm dengan keseragaman lebih dari 50 %.

Protein yang disarankan untuk pakan fase ini di kisaran 20 – 20,5 %.

Pada fase ini, ayam telah mengenali tempat pakan dan minumnya, sehingga pakan tidak lagi ditebar di litter.

Tempat pakan juga mulai disesuaikan tingginya dengan pertumbuhan ayam. Tempat pakan yang baik tingginya rata dengan tembolok sehingga memudahkan ayam untuk makan dan meminimalisir pakan yang tercecer di litter.

3. Pakan Ayam Broiler Fase Finisher

Tahap akhir dari pemeliharaan broiler adalah fase finisher. Dalam fase ini, perkembangan sel akan sangat cepat. Organ tubuh juga telah tumbuh sempurna.

Untuk mendukung itu diperlukan pakan dengan tingkat energi yang lebih tinggi yakni dikisaran 2.850 – 3.200 kcal dengan ME per kg dikisaran 11,92 – 13,39 MJ.

Kandungan proteinnya pun lebih rendah lagi yakni dikisaran 19 – 19,5 % saja.

Pakan ini dapat diberikan pada ayam broiler usia 23 – 30/33 hari. Karena ayam sudah mulai besar, umumnya pakan yang digunakan adalah berbentuk pelet, namun ada pula yang masih memberikan pakan berbentuk crumble.

Ukuran pelet ayam broiler yang disarankan adalah berdiameter 3-4 mm dengan panjang 6-8 mm.

Makanan Ayam Broiler

Selama pergantian pakan ayam broiler dari masing-masing fase peternak harus melakukannya dengan halus agar ayam tidak kaget dengan pakan baru.

Peternak dapat melakukan pencampuran bertahap dengan perbandingan 25 % pakan baru, 75 % pakan lama, lalu 50: 50 dan berikutnya 75:25.

Pada hari keempat transisi pakan, sudah dapat diberikan pakan baru 100 %. (RZ)

Sumber:

Broiler Management Manual Fast Growth. 2016. Hubbard

Share your love
Reza Purwantara
Reza Purwantara

Reza Purwantara Firdaus adalah seorang jurnalis agribisnis yang tertarik dengan alam dan proses yang terjadi di sekelilingnya. Memiliki pengalaman dalam dunia fotografi dan videografi. Pernah melalukan ekspedisi lintas selat bali - lombok menggunakan jukung HDPE.

Articles: 0
Chat WA
1
Mau Bertanya?
Hi, bisa saya bantu?