Resiko Kesehatan pada Kucing Obesitas

Pemilik kucing terkadang gelisah ketika melihat kucingnya terlihat kurus sehingga diberilah berbagai perlakuan khusus agar kucing menjadi gemuk. Ketika kucing sudah gemuk, tak sedikit pemilik yang terlena akan keasyikan memiliki kucing gemuk dan tak menyadari bahwa kucing milik mereka telah masuk kategori kegemukan atau kucing obesitas. Padahal, seperti halnya pada manusia, obesitas pada kucing ternyata memiliki risiko kesehatan yang berbahaya bagi si kucing.

Melansir dari cats.org.uk, kucing obesitas dapat disebabkan oleh berlebihnya pemberian pakan dan kurangnya aktivitas gerak si kucing. Kegemukan pada kucing juga berpengaruh pada kualitas hidup anabul (anak bulu) yang bisa saja menurun dari waktu ke waktu.

Masih dari sumber yang sama, kucing dikatakan kelebihan berat badan apabila telah melebihi 10 % dari berat badan idealnya. Dikatakan obesitas, apabila kucing memiliki berat 20 % dari berat badan idealnya.

Ternyata, kucing berusia di bawah 2 tahun memang memiliki kecenderungan untuk tidak bertambah gemuk. Sementara kucing berusia 2 – 10 tahun umumnya menggunakan lebih sedikit energi sehingga berisiko mengalami kelebihan berat badan. Sedangkan kucing yang telah senior atau geriatri yang berusia lebih dari 12 tahun cenderung berbadan kurus. Tidak hanya makanan yang menjadi faktor kucing menjadi gemuk, faktor stres juga bisa menjadi salah satu penyebabnya.

Ciri-Ciri Kucing Obesitas

Mudahnya untuk mengetahui kucing Anda masuk obesitas atau tidak, ketika membelai tubuh kucing perlahan, Anda harus dapat merasakan tulang rusuk kucing. Garis pinggang juga harus terlihat jelas apabila Anda melihatnya dari atas. Apabila kucing Anda terlanjur obesitas, maka pertimbangkan pola makannya. Anda juga harus mengatur kembali gaya hidup kucing, lingkungan, dan penempatan makanan, air, dan kotak kotorannya.

Kucing Obesitas Rentan Gangguan Kesehatan

Kucing yang terlanjur obesitas dapat mengalami penurunan kualitas hidup dalam arti, kucing mudah terkena gangguan kesehatan. Aktivitas sehari-harinya juga akan terganggu lantaran kegemukan, seperti susah bergerak, dan sulit untuk melakukan grooming atau menjilati tubuhnya sendiri yang mana aktivitas tersebut merupakan hal wajib bagi kucing.

Dari laman halodoc.com (diakses pada 12/22), disebutkan kucing obesitas juga memiliki harapan hidup yang menurun dengan peningkatan risiko kematian 2,8 kali lipat lebih besar ketimbang kucing kurus pada rentang usia 8 – 12 tahun.

Masih dari halodoc.com, ternyata lemak pada kucing tidak hanya menambah massa tubuh saja sehingga membuat kucing gemuk. Jaringan lemak tersebut nyatanya aktif secara biologis dengan mengeluarkan hormon inflamasi yang membuat stres oksidatif pada jaringan tubuh lainnya. Efeknya, kucing jadi rentan terserang penyakit.

Penyakit lainnya yang rentan menyerang kucing obesitas adalah berbagai jenis kanker, diabetes melitus, penyakit jantung, dan hipertensi. Kucing juga dapat terserang osteoartritis dan degenerasi sendi yang terjadi lebih awal, gangguan saluran kencing seperti kasus batu kandung kemih dan komplikasi anestesi karena kucing termasuk hewan yang kurang tahan panas.

Apabila mendadak kucing obesitas berhenti makan, maka risiko besarnya mengalami kondisi yang dapat mengancam nyawa, seperti lipidosis hati (penyakit hati). Gangguan kesehatan lainnya yang mungkin dialami kucing obesitas adalah masalah kulit dan kesulitan melawan penyakit menular.

Diet Seimbang Untuk Kucing Gemuk

Sebagai pemilik kucing, Anda tidak perlu terlalu khawatir, lakukan beberapa penyesuaian pola makan pada kucing agar mengembalikan kondisi tubuhnya menjadi ideal. Tentu dengan pola makan seimbang.

Foto dok : freepik.com

Dari panduan yang dibuat oleh cats.org.uk, sejatinya, kucing pun sama dengan manusia yang memerlukan keseimbangan nutrien antara asupan dan kebutuhannya. Sehingga penting untuk menyediakan pakan yang dapat memenuhi kebutuhan nutrien harian kucing. Mintalah saran ke dokter hewan untuk diet yang tepat bagi kucing Anda yang obesitas.

Perlu diingat, jangan pernah untuk menerapkan diet tanpa makan secara paksa bagi kucing. Hal tersebut sebagaimana telah dibahas di atas, dapat membahayakan nyawa kucing. Sebaiknya, kurangi porsi makan perlahan-lahan sambil terus meningkatkan aktivitas fisik kucing. Biasanya perlu waktu hingga satu tahun untuk kucing dapat kembali ke berat badan ideal.

Penting untuk menyadari bahwa kucing adalah hewan karnivora yang notabene adalah pemangsa, sehingga jangan pernah memaksa kucing untuk menjadi vegetarian. Pilihlah pakan yang mengandung nutrisi lengkap dan apabila di dalam pakan telah dilengkapi vitamin, maka sebisa mungkin tidak memberikan vitamin tambahan yang dapat membuat keseimbangan diet jadi terganggu.

Selain diet, berikan kucing waktu dan akses untuk bermain. Naluri alami kucing dalam berburu harus tersalurkan agar kucing bahagia dan terhindar dari stres. (RZ)

Share your love
Reza Purwantara
Reza Purwantara

Reza Purwantara Firdaus adalah seorang jurnalis agribisnis yang tertarik dengan alam dan proses yang terjadi di sekelilingnya. Memiliki pengalaman dalam dunia fotografi dan videografi. Pernah melalukan ekspedisi lintas selat bali - lombok menggunakan jukung HDPE.

Articles: 0
Chat WA
1
Mau Bertanya?
Hi, bisa saya bantu?